HELLO NEWS - Hari buruh pertama kali dirayakan di Indonesia pada 1920, namun pada kenyataannya baru pada 2013 tanggal 1 Mei dijadikan libur nasional. Ini sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24 tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional untuk memperingati hari buruh.
Melihat sejarah perayaan hari buruh di Indonesia hingga saat ini, Presiden Sukarno ternyata satu-satunya presiden Indonesia yang memberikan wejangan berupa pidato kepada para pekerja saat memperingati hari buruh. Pidato itu disampaikan dua kali yaitu pada 1 Mei 1946 di Yogyakarta dan 1 Mei 1962 di Istana Negara, Jakarta.
Pernyataan presiden Soekarno menyiratkan arti pentingnya perayaan hari buruh. Perjuangan kaum buruh membawa hasil yang dinikmati oleh masyarakat luas.
"Perajaan hari internasional buruh 1 Mei bukanlah perajaan Komunis, tetapi perajaan oleh seluruh kaum buruh internasional. ... Ja, untuk merajakan kemenangan ini, bahwa kaum buruh dapat mentjapai djam kerdja satu hari 10 djam, jang tadinja sampai 18-19 djam sebagai hasil daripada perdjuangan kaum buruh jang bersatu, bahkan sebagai hasil daripada perdjuangan kaum buruh internasional, maka ditetapkan 1 Mei sebagai satu hari internasional." demikian pidato Presiden Sukarno saat peringatan hari buruh 1 Mei 1962.
Pada masa rezim Soeharto berkuasa, peringatan May Day dilarang. Tidak ada seorang pun yang merayakan hari buruh. Jika dirayakan maka dianggap melakukan tindakan subversif, melawan hukum dan pemerintah. Saat itu pemerintah menganggap gerakan buruh sepaham dengan komunisme.
Pemerintah Soeharto hanya mengakui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) yang didirikan pada 20 Februari 1973 sebagai satu-satunya wadah perkumpulan buruh. Pemerintah lalu menetapkan hari lahirnya SPSI sebagai Hari Pekerja Nasional.
Sementara pada pemerintahan Abdurrahman Wahid yang menggantikan presiden Habibie, tidak pernah memberikan wejangan pidato pada hari buruh. Begitu pula rezim Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengungkapkan dukungannya terhadap gerakan buruh yang ada di seluruh Indonesia. Jokowi menyatakan May Day merupakan bentuk ekspresi kegembiraan buruh. "Sering kita takut kalau setiap tanggal 1 Mei demo. Itu bukan demo itu, (tapi) ekspresi kegembiraan hari buruh," jelasnya.
No comments:
Post a Comment